Biennale adalah acara seni rupa dua tahunan yang di selengarakan oleh para pegiat seniman. Dahulu ada biennale dan art fest. Biennale menghadirkan wacana, biasanya kurator dan seniman diundang untuk membuat karya bersama.
Keberadaan Biennale di Jawa Tengah akan membuat banyak wisatawan berdatangan. Tentu galeri dan yang berhubungan dengan seni rupa akan membuat acara pameran menjadi meriah dan ramai. Dari situ banyak yang bisa dimanfaatkan, baik wacana maupun secara komersial, baik dari para seniman dan juga Pemprov Jawa Tengah terutama Dinas Budaya dan Pariwisata. Tentunya simbosis mutualisme ini terjadi dengan baik apabila Pemerintah Jawa Tengah itu sendiri mensupport dengan baik acara seni rupa ini.
Perhelatan akbar seni rupa dua tahunan, Biennale Jawa Tengah, akan digelar kali pertama pada 1 sampai dengan 15 November 2016. selain ditempatkan di Semarang Contemporary Art Gallery sebagai tempat pameran juga diselengarakan di Gedung Oudetrap, Gedung Monod Huis dan Gedung Pedagangan, kawasan Kota Lama Semarang.
Jawa Tengah yang kaya situs budaya. contohnya, Candi Borobudur yang terkenal di dunia, Lawang Sewu dan juga masih banyak yang lain.
Di Indonesia segalanya beragam, termasuk dalam kebudayaan. Walaupun ada kemiripan, pasti ada sesuatu yang khas. Itu semua tentu harus kita pelihara. Tidak berarti kita lantas tidak mau belajar yang lain dan dari luar. Sehingga di sini peran Pemrintah dan juga Budayawan sangat di perlukan dalam bekesinambungan membangun suatu karya seni baik lukis, benda maupun yang lainnya.
Pameran Karya Seniman di Biennale diselenggarakan dengan bantuan dari Direktorat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah melalui Pemerintah Provinsi Jawa tengah dan Pemerintah Kota Semarang, Bank Jateng dan lainnya. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 82 peserta dari berbagai kota. Diantaranya, Semarang, Magelang, Wonosobo, Bali, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Sukoharjo, Tegal dan lainnya. Serta didukung lima peserta dari komunitas diantaranya, Urban Sketcher, Fotografi, Volume, Hysteria dan Komunitas Katun.
Dan perkembangannya sekarang tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri, sudah ada suatu kerja sama. Art fest juga membuat wacana dan biennale juga berkaitan dengan pasar. Bahkan dalam satu biennale banyak side event yang lebih komersial seperti yang akan di selengarakan di Jawa Tengah tepatkan Kota Semarang.
Diharapkan penyelenggaran Biennale di Kota Semarang tepatnya di daerah Kota Lama ini bisa menjadi salah satu upaya merevitalisasi Kota Lama, yang sekarang sedang dalam perkembangan. Khususnya sebagai tempat kebudyaan dimana tempat ini sebagai ajang berkumpul pada seniman dan budayawan.
Karena dengan adanya ajang BIennale di Jawa Tengah ini, supaya bisa menarik perhatian masyarakat nasional dan internasional, yang tentunya akan meningkatkan pendapatan wisata Kota Semarang dan juga penghasilan bagi Seniman Kota Semarang.
Comments
Post a Comment