Kota
Lama Semarang merupakan tempat obyek wisata bersejarah yang memiliki history
yang tinggi, asal muasal keberadaan penjajah Belanda yang meninggalkan bangunan
– bangunan bersejarah yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu.
Banyak berdiri bagunan-bangunan bersejarah yang eksotis dan megah peninggalan Kolonial Belanda.
Menelusuri
keindahan Kota Lama Semarang sungguh tiada habisnya dari Gereja Blenduk yang
berusia lebih dari 200 tahun hingga Stasiun Kereta Api Tawang yang merupakan
stasiun kereta api besar tertua di Indonesia.
Saat ini
Pemerintah Kota Semarang sedang gencarnya membangun infrastruktur Kota Lama
agar bisa di manfaatkan keberadaan Bangunan bersejarahnya untuk di gunakan
dalam obyek wisata yang nantinya bisa meningkatkan wisata Kota Semarang yang
tentunya juga meningkatkan perekonomian warga Semarang, sementara itulah yang
di harapkan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Seperti contoh
bangunan kuno Der Spigel yang
keberadaannya sudah lebih dari 120 tahun yang sekarang di manfaatkan sebagai
sebuah obyek wisata kuliner bintang empat yang kini di namai Spigel Bar &
Bistro.
Di dekat dari bangunan Spigel pun sudah di bangun sebuah Galeri seni
kontenporer yang di hasilkan dari karya seniman
di tanah air, terutama seniman muda Kota Semarang. Bangunan Semarang Contemporary Art Gallery dipadu dengan konsep bangunan klasik dengan sentuhan modern
yang memiliki tiang-tiang tinggi, galeri ini sangat menarik untuk dikunjungi. Namun di karenakan kurangnya penunjuk arah membuat wisatawan yang datang kurang mengetahui keberadaan Semarang Contemporary Art Gallery kurang terlihat, karena memang tempatnya yang di pojokan di antara bangunan - bangunan kuno.
Di seberang Gereja Blenduk juga terdapat Gedung Kuno yang menjadi kantor Asuransi yang biasa disebut sebagai Gedung Jiwasraya, yang sudah di pugar dan kelihatan terawat yang di sebelah baratnya tersedia bagi penggemar Wisata Kuliner terdapat Restoran Ikan Bakar Cianjur.
Keberadaan
bangunan kuno yang lain tak kalah menarik yang menjadi perhatian Pemerintah
Kota Semarang dan jug para Pengusaha maupun Investor dalam pembangunan kembali
Kota Lama Semarang adalah adanya Gedung Marabunta yang keberadaanya beberapa blok saja dari Gereja
Blenduk, dengan ornamen semut raksasa di
atapnya, yang menjadi ciri khas tersendiri bagi tempat ini yang saat ini di
alih fungsikan sebagai sebuah resto yang menurut saya pribadi kurang menarik
karena mungkin kurangnya marketing dari pihak resto itu sendiri dan juga
makanan yang kurang sehingga membuat tempat ini sepi lebih baik seperti dahulu
menjadi tempat acara musik yang sering di selengarakan oleh kaum muda Indie
Semarang dalam bermusik.
Juga
terdapat pabrik rokok indische yang bangunannya kurang terawat dengan nuansa
merah putih, Pabrik Rokok Praoe Lajar yang perlu di perhatikan adalah lingkungan di sekitar bangunan bukan
hanya bangunannya saja, sehingga pembangunan tidak terkesan setengah hati dalam
melakukan konservasi wilayah Kota Lama Semarang.
Stasiun Tawang Semarang
yang masih berfungsi sebagai Stasiun Besar Kota Semarang yang keberadaanya
sangat menarik menjadi pintu gerbang para pendatang yang mengunakan jalur
kereta, dengan gaya arsitektur
indische yang masih terlihat hingga sekarang, di harapkan agar tidak lagi
terjadi banjir di saat musim hujan datang karena membuat malu kita sebagai
masyarakat Kota Semarang karena menghadirkan nuansa yang kurang menyenangkan
dalam kesan pertamanya.
Bangunan
bangunan lain yang berada di Kota Lama Semarang ini antara lain: Gedung Marba, Kantor Pos Pusat, Samudera Indonesia, Djakarta Lloyd dan
juga Titik Nol KM Semarang.
Tidak
hanya konservasi di bidang bangunan – bangunan kuno saja, Pemerintah Kota
Semarang juga berupaya menghidupkan kembali wisata air yang merupakan
peninggalan Sejarah Kota Lama Semarang juga yaitu kanal-kanal air yang
keberadaanya masih bisa disaksikan hingga kini, meski kurang terawat. Hal
inilah yang menyebabkan Kota Lama mendapat julukan sebagai Little Netherland. Lokasinya yang terpisah dengan lanskap mirip
kota di Eropa serta kanal yang mengelilinginya menjadikan Kota Lama seperti
miniatur Belanda di Semarang. Seperti halnya Jembatan Berok yang dulu menjadi pintu gerbang menuju Kota Lama.
Dan juga terdapat Polder Air Tawang yang berfungsi sebagai pusat pengendali banjir dan penampungan
air sebelum dialirkan ke laut.
Semoga
pembangunan Kota Lama Semarang membuahkan hasil yang saat ini sudah mulai
terlihat dan di harapkan pembagunannya pun tidak setengah hati agar total
masyarakat warga Kota Semarang terutama pendatang yang berwisata ke Semarang
agar, meninggalkan kesan yang baik dan menjadi buah bibir yang indah.
Comments
Post a Comment